Langsung ke konten utama

home.

rumah. bukan sekedar tempat untuk tinggal dan perlindungan diri dari cuaca.
rumah. dimana tempat kamu selalu akan kembali, meluapkan semua lelahmu untuk mencari ketenangan dan kenyamanan.
rumah. yang dapat diartikan tidak sekedar objek, tapi subjek.

i feel home when im with you.
ungkapan ini lebih mendalam. dimana kita merasa menemukan ketenangan, kenyamanan, perlindungan, bahkan kasih sayang.

tapi..
perasaan dimana kita berada di rumah bersama keluarga dan orang tercinta, adalah perasaan ternyaman selain perasaan saat kita beribadah dan berdoa pada Sang Pencipta. ada titik ketenangan saat berdoa dengan khusyuknya, mencoba berhubungan langsung dengan Sang Pencipta, dan mencoba mensyukuri semua sisi-sisi kehidupan yang diberi oleh-Nya..

ah, hujan..
entah mengapa terlintas dalam benakku. masa-masa saat kita (keluarga) berkumpul bersama dirumah. tidak sibuk dengan kegiatan masing-masing, tidak sibuk dengan gadget masing-masing, ya.. sekedar berkumpul. bercengkrama sambil minum teh, atau iseng tiduran bermain tebak-tebakan.
iya, waktu aku masih kecil.. dulu,




kadang, umi tiba-tiba menghilang dan kemudian datang membawa semangkok besar mie instan kuah, kemudia kami semua menyerbu nya.. adik-adik berselisih hanya gara-gara sendok.. dan aku dengan sigap melahap mie tersebut. umi hanya geleng-geleng sambil tersenyum.. abah mengambil 1-2 piring nasi putih hangat sebagai makanan pendamping.. dan kita semua menyerbu semua makanan tersebut.

kadang, kita semua memainkan permainan yang mungkin bisa dibilang nggak penting. tebak-tebak an kata.. "tulisan ..... ada dimana hayo?" kemudian mata kami semua melirik sana-sini untuk mencari kata tersebut, dan kadang aku iseng memberi kata sulit karena kata tersebut kecilll sekali ada di bawah lemari. dan kita semua pun tertawa. atau.. sekedar main kartu dan yang kalah diberi hukuman. yaa hukuman pada umumnya. mencoret muka dengan taburan bedak yang diberi air.

rumah...
entah apa bisa kita semua berkumpul bermain bersama seperti dulu.
sekarang semua sibuk dengan urusan masing-masing. tapi aku yakin, kita semua pasti merindukan saat-saat seperti itu. aku yakin, umi sedih sekaligus senang melihat anak-anak perempuannya yang dulu kecil, sekarang sudah besar dan punya urusan sendiri-sendiri dan abah yang sibuk dengan pekerjaannya. pasti momen-momen liburan panjang selalu dinantikan, ya?
semoga kita semua bisa bersama sampai selamanya ya..
semoga kami anak-anak perempuanmu yang dulu usil bisa membahagiakan kalian, dan membuat kalian bangga.

hati kita satu, dan doa mempertemukan kita semua.
salam hangat dari surabaya buat di malang dan di tangerang.

Komentar

Popular Post :

#random

pastinya, setiap manusia memiliki watak, karakter, sifat dasar yang berbeda-beda dan unik. bagaimana menyikapinya? toleransi. setelah kurasa-rasa, didikan orang tuaku sungguh hebat. mereka secara tidak langsung mengajarkanku untuk memiliki rasa toleransi yang tinggi, berlaku lemah lembut kepada orang-orang yang membutuhkan 'sentuhan' itu, optimis, dan pastinya jujur dan bertanggung jawab. yaaa disamping basic agama yang cukup kuat dari orang tuaku dan menjunjung tinggi pendidikan. toleransi. ya, kadang itu susah dilakukan bila kita merasa diri kita lah yang benar.. kebenaran itu relatif. mungkin di satu sisi, benar menurut kita tapi tidak untuk orang lain pada konteks tertentu.... berhubung lingkungan keluarga umiku yang memiliki pesantren dan masih menyambung silaturahim dengan keluarga-keluarga jauh yang ternyata memang dari lingkungan yang agamis, daridulu sewaktu berkumpul dengan keluarga disana, rasanya...ini lho lingkungan yang baik. sedangkan, di keluarga dari